..dari secarik kertas :-)

Friday, April 10, 2015



Salah satu proses pekerjaan peta adalah melakukan Edge Matching, yaitu menggabungkan beberapa peta, bisa berbeda lembar peta, berbeda orang yang mengerjakannya atau berbeda sumber dalam mendapatkan datanya.
Agar peta bersatu antara peta satu dengan peta yang lainnya, maka perlu dilakukan proses “Edge Matching”.
Langkah Pertama, buka peta-peta yang akan di gabungkan (Edge Matching)
Cap
Pada gambar di atas, 2 buah peta yang bersebelahan (warna hitam dan merah).
Sepintas kedua peta tersesbut nyambung antara satu dengan lainnya, tapi saat diperbesar pada sambungan peta tidak terhubung antara satu dengan yang lainnya.

image
image

Langkah Kedua, menampilkan tools “Spatial Adjusment”,
image

Pilih menu “Customize”, “Toolbars” dan klik “Spatial Adjusment”
Cap_4


Langkah Ketiga, aktifkan juga menu “Editor”, mulai “Start Editing”,
image

Dalam mode “Edit” yang sudah aktif,
image

Pilih “Spatial Adjusment” – “Option”
image

  1. “Option”
  2. Pilih “Line”
  3. Pilih “OK”
Pilih tab “Edge Match”
Cap_7
  • “Source Layer”, peta yang akan menjadi refference.
  • “Target Layer”, peta yang akan menjadi peta yang mengikuti “Source Layer”
  • Aktifkan “One link for each destination point”
  • Aktifkan “Prevent duplicate links”
  • Klik “OK”

Langkah Keempat, pada toolbar “Spatial Adjusment”, pilih “Adjusment Method” dan pilih “Edge Snap”,
image

Langkah Kelima, pada toolbar “Spatial Adjusment”, pilih tools “Edge Match Tool”,
image

Kemudian dengan cara “click & drag”, pilih objek yang akan di sambungkan.
image

Setelah muncul tanda objek yang akan disambungkan, pada tool “Editor” pilih “Edit Tool”
image

Dan pilih objek yang tadi di pilih dengan menggunakan tools “Edge Match Tool”, dengan cara “click & drag”,
image

Objek terpilih akan berwarna terpilih.

Langkah Keenam, pada toolbar “Spatial Adjusment”, pilih “Adjust”,
image

dan akan objek (Edge/Sambungan) akan hilang,
image

Untuk memeriksa hasil, perbesar pada objek peta yang saling berhugungan,
image
image

Peta sudah tersambung, dan akhiri dengan “Stop Editing” pada tool “Editor”.

#Semoga Bermanfaat…..Winking smile

utmworld_

Pada sistem proyeksi UTM, seluruh peta dunia ini dibagi menjadi 60 Zone, dimana setiap zone adalah 6°.
Pembagian zone UTM ini mengacu pada garis Bujur yaitu memotong sepanjang garis ekuator.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan :
  • Bujur di bagi menjadi 2 bagian, yaitu bujur barat dan bujur timur,
  • Bujur barat dimulai dari titik bujur 0 (nol) ke arah barat sepanjang 180°
  • Bujur timur dimulai dari titik bujur 0 (nol) ke arah timur sepanjang 180°
  • Penomoran zone tidak di mulai dari titik bujur 0 (nol), tapi titik bujur 0 (nol) ini menjadi titik tengah, yang berarti 30 zone untuk bujur barat dan 30 zone untuk bujur timur. (perhatikan gambar diatas)
contoh perhitungan,
image

  • B1,  Koordinat Lintang, tanda minus (-) menandakan posisi berada di selatan garis ekuator, dan positif (+) untuk diutara ekuator.
  • B2,  Koordinat Bujur, positif untuk area bujur timur.
  • C2 = 6 , Pembagian setiap zone dalam sistem proyeksi UTM yaitu 6°
  • D2 = =B2/C2 , nilai koordinat di bagi 6
  • E2 = 31 , Karena posisi berada di bujur timur, maka pembagian zone di mulai dari zone 31 (perhatikan gambar diatas)
  • F2 = =D2+E2 , nilai pembagian koordinat lokasi dengan 6 di tambah 31.
  • G2 = INT(F2)
  • H2 = IF(B1>0,"North","South")

#Semoga Bermanfaat…..Winking smile

Cap
Ms. Excel secara “default” sudah menyediakan format-format untuk menampilkan data dan telah di kelompokan menjadi beberapa “Category”,
  • General
  • Number
  • Currency
  • Accounting
  • Date
  • Time
  • Percentage
  • Fraction
  • Scientific
  • Text
  • Special
  • Custom.
Tapi ada beberapa yang belum ada, diantaranya ada format untuk sudut “http://proses-peta.blogspot.com/2015/04/konversi-sudut-dms-ke-derajat-desimal.html
Tapi kita dapat menambahkannya pada “Category Custom”
Contoh :
image

Pada cell yang akan kita rubah, sebelumnya kita rubah terlebih dahulu ke satuan waktu dengan cara membaginya dengan angka 24, saya pisahkan pada kolom lain.
image

Klik kanan pada “Cells”,
image

Pilih “Format Cells…”
image

  1. Pilih “Custom”
  2. Klik kursor pada kotak “General”, disini kita akan menambahkan format baru.

Untuk format [DD° MM.MMM']
Ketik : [h]° mm.mm'
image

Kemudian klik “OK”,
image

Untuk format [DD° MM’ SS']
Ketik : [h]°mm'ss\"


#Semoga Bermanfaat…..Winking smile

image

Ada yang menyebut DMS adalah “Derajat-Menit-Detik”, tapi kalo dari huruf terakhir sepertinya lebih tepat kalo menyebutnya Derajat-Menit-Sekon”, tapi bukan masalah  Winking smile , yang penting maksudnya sama.

Ada beberapa cara menuliskan notasi sudut,
image

Biar lebih jelas, saya lampirkan contoh konversi sudut dengan menggunakan Ms. Excel,
image

Untuk konversi dari DMS ke Derajat Desimal,
G4 = D4+(E4/60)+(F4/3600)
G5 = D5+(E5/60)+(F5/3600)
G6 = D6+(E6/60)+(F6/3600)

Untuk konversi dari Derajat Desimal ke DMS,
E9 = INT(D9)
F9 = INT((D9-E9)*60)
G9 = (D9-E9-F9/60)*3600

Dan hasilnya :
image


#Semoga Bermanfaat…..

Thursday, April 9, 2015

Dalam proses membangun data spatial, salah satu tahap yang dilalui adalah "Data Collecting", yaitu mengumpulkan data dimana data yang diperoleh bisa dari berbagai sumber dan memiliki format yang berbeda. Misalkan dalam cara penulisan attribut.
Contoh penulisan attribut untuk nama kecamatan :
  • "kecamatan bandung barat", penulisan menggunakan huruf kecil (LCase)
  • "KECAMATAN BANDUNG BARAT", penulisan menggunakan huruf besar (UCase)
  • "Kecamatan Bandung Barat", penulisan menggunakan huruf besar dan kecil (Proper Case).
  • "Kecamatan bandung barat", penulisan menggunakan huruf besar dan kecil.
  • "kecamatan Bandung Barat", penulisan menggunakan huruf besar dan kecil.
  • "kecamatan bandung Barat", penulisan menggunakan huruf besar dan kecil.

Pada contoh diatas dapat kita lihat banyak kemungkinan yang terjadi saat penulisan attribut, hal ini bisa di sebabkan beberapa faktor, misalkan standar yang digunakan oleh pembuat data, estetika dalam penyajian data atau sangat memungkinkan kesalahan penulisan.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pengecekan dan pengeditan data dengn tujuan data dapat di buat dengan standar dan format yang kita inginkan.

ArcMap menyediakan fungsi untuk mengolah data string, diantaranya adalah "UCase", "LCase" dan "Proper Case".

Penggunaan fungsi "UCase", "LCase" dan "Proper Case"
Langkah Pertama, membuka file peta di ArcMap.
Untuk melihat/menampilkan data attribut pada peta tersebut,
Pada jendela "Table of Content" akan tampil layer yang aktif, pilih layer yang akan dibuka attributnya kemudian klik kanan.
Pada menu pilih "Open Attribute Table", dan akan tampil jendela baru yang menampilkan data attribut peta.
Pilih kolom field yang akan di proses datanya, pada contoh ini, data yang akan di rubah adalah field "KECAMATAN".
Klik kanan pada nama field "KECAMATAN",
Pilih "Field Calculator.."

Fungsi "LCase", berfungsi untuk merubah isi attribut pada field "KECAMATAN" menjadi huruf kecil semua.
Setelah tampil jendela "Field Calculator", langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Pilih "VB Script",
  2. Pilih field "KECAMATAN",
  3. Pilih "String", karena data yang akan diproses adalah format string,
  4. Pilih fungsi "LCase()", klik dua kali pada fungsi ini, maka akan tampil fungsi ini pada kotak no 5,
  5. Untuk mengisi field pada fungsi ini, tempatkan pointer mouse di tengah-tengah tanda "( )", dan klik lagi nama field pada no. 2, dan pada terisi nama fieldnya.
  6. Pilih "OK" untuk menjalankan fungsi "LCase".
Dan hasilnya, format penulisan attribut akan berubah menjadi huruf kecil semua.

Fungsi "UCase", berfungsi untuk merubah isi attribut pada field "KECAMATAN" menjadi huruf besar semua,
Setelah tampil jendela "Field Calculator", langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Pilih "VB Script",
  2. Pilih field "KECAMATAN",
  3. Pilih "String", karena data yang akan diproses adalah format string,
  4. Pilih fungsi "UCase()", klik dua kali pada fungsi ini, maka akan tampil fungsi ini pada kotak no 5,
  5. Untuk mengisi field pada fungsi ini, tempatkan pointer mouse di tengah-tengah tanda "( )", dan klik lagi nama field pada no. 2, dan pada terisi nama fieldnya.
  6. Pilih "OK" untuk menjalankan fungsi "UCase".
Dan hasilnya, format penulisan attribut akan berubah menjadi huruf besar semua.
Fungsi "Proper Case", berfungsi untuk merubah isi attribut pada field "KABUPATEN" menjadi kapital untuk setiap hurup paling depan pada setiap suku kata.
Setelah tampil jendela "Field Calculator", langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Pilih "Python", untuk kasus ini menggunakan script Python
  2. Pilih field "KABUPATEN", klik dua kali sehingga akan tampil pada kotak no 5,
  3. Pilih "String", karena data yang akan diproses adalah format string,
  4. Pilih fungsi ".title()", klik dua kali pada fungsi ini, maka akan tampil fungsi ini pada kotak no 5,
  5. Terisi dengan format yang berbeda saat menggunakan "VB Script"
  6. Pilih "OK" untuk menjalankan fungsi.
Dan hasilnya, format penulisan attribut akan berubah menjadi huruf besar untuk setiap hurup depan pda setiap suku kata.
#Semoga Bermanfaat.....












Wednesday, April 8, 2015


Dalam proses pengolahan data, salah satu fungsi yang sering dipakai adalah “Query”.
Fungsi “Query” digunakan untuk melakukan editing data, selain untuk memilih data tertentu untuk kemudian di edit atau pun untuk membuat / menjadikan hasil “Query” menjadi data yang baru (Dalam hal ini adalah membuat data “Shapefile” baru, yang terpisah dari data sebelumnya)
Langkah Pertama, membuka file peta di Arcmap.
Arcmap-Query_Page_01
Dalam contoh diatas, peta yang di tampilkan adalah peta batas kecamatan yang mencakup area pulau Jawa.
Dalam latihan ini, kami bermaksud untuk membuat peta baru dimana hanya mencakup satu propinsi yaitu propinsi Jawa Barat.
Peta kecamatan ini memiliki beberapa field,
Arcmap-Query_Page_02

pada gambar diatas menunjukan bahwa peta administrasi ini memiliki beberapa field (kotak merah).

Langkah Kedua, menentukan kriteria data yang akan dipilih (Propinsi Jawa Barat) dengan fungsi “Query”.
Arcmap-Query_Page_03

Pilih menu “Selection” – “Select By Attributes”, dan akan tampil :
Arcmap-Query_Page_04

Pada jendela “Query” ada beberapa pilihan,
  • Layer, untuk memilih layer yang akan digunakan.
  • Field, kotak ini akan menampilkan seluruh field yang ada pada peta.
Arcmap-Query_Page_05

Pada list field “Double Click” pada nama filed yang akan digunakan sebagai field kriteria dan nama field tersebut akan tampil pada kotak “Syntax Query”.
Pilih tanda operator “=”,
Arcmap-Query_Page_06

kemudian pilih tombol “Get Unique Value” untuk menampilkan semua nilai record yang terdapat pada field “Propinsi”.
Arcmap-Query_Page_07

Semua isi record pada field “Propinsi” akan tampil dan “Double Click” pada “JAWA BARAT”.
Arcmap-Query_Page_08

Pada kotak “Syntax Query” menjadi :
“PROVINSI” = ‘JAWA BARAT”
Secara lengkap :
SELECT * FORM Adm_Kecamatan WHERE “PROVINSI” = ‘JAWA BARAT”
yang dapat diartikan :
Pilih semua record pada layer Adm_Kecamatan dimana “PROVINSI” = ‘JAWA BARAT”
Pilih “OK” untuk menjalankan perintah “Query”, dan akan tampil pada peta dimana objek yang terpilih sesuai “Query” dengan warna yang berbeda.
Arcmap-Query_Page_09

Peta menampilkan objek yang terpilih dengan warna yang berbeda (kotak merah)

Langkah Ketiga, menyimpan objek yang terpilih menjadi file peta yang baru.
Arcmap-Query_Page_10

Pada “Table of Content”, klik kanan pada layer Adm_Kecamatan, pilih “Data”, “Export Data”
Arcmap-Query_Page_11

Tentukan folder dan nama file baru yang akan dibuat.
Pilih “OK” untuk mulai proses pembuatan file baru. Setelah selesai akan tampil pilihan apakah file yang baru dibuat akan ditampilkan atau tidak.
Arcmap-Query_Page_12

Pilih “Yes” untuk menampilkan file baru pada “Table of Content”
Arcmap-Query_Page_13

Akan tampil layer baru, dan kita “Uncheck” file sebelumnya untuk menampilkan hanya file baru yang tampil di layar peta.
Arcmap-Query_Page_14

#Semoga Bermanfaat….